Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Tubektomi general_alomedika 2020-11-20T14:19:59+07:00 2020-11-20T14:19:59+07:00
Tubektomi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Tubektomi

Oleh :
dr. Rifan Eka Putra Nasution
Share To Social Media:

Tubektomi adalah pembedahan untuk menghilangkan patensi tuba falopi. Tindakan ini dilakukan sebagai metode kontrasepsi mantap (permanen) untuk wanita. Prosedurnya dapat dilakukan dengan memotong, mengablasi, atau mengikat tuba, sehingga gamet tidak dapat melewati tuba falopi. Tubektomi dapat dilakukan segera setelah persalinan, segera setelah abortus, atau kapanpun sebagai pembedahan elektif.[1-3]

Indikasi tubektomi adalah sebagai kontrasepsi permanen untuk wanita yang yakin ingin mengakhiri fertilitasnya dan tidak ingin menggunakan metode kontrasepsi reversibel. Selain itu, tindakan ini juga diindikasikan bagi wanita yang dapat mengalami masalah medis serius bila hamil. Kandidat tubektomi harus bebas dari penyakit ginekologis lain yang mungkin mengganggu prosedur dan harus dapat membuat informed decision sesuai keinginannya sendiri.

shutterstock_1566184918-min

Teknik tubektomi dapat dilakukan secara laparotomi, minilaparotomi, laparoskopi, atau histeroskopi. Metode untuk menghilangkan patensi tuba juga dapat bervariasi, misalnya dengan oklusi tuba, salpingektomi parsial, atau salpingektomi lengkap.[4,5]

Komplikasi umum dari tubektomi adalah penyesalan pasien. Oleh karena itu, dokter perlu memastikan bahwa pasien benar-benar memahami arti dan dampak tubektomi. Selain itu, komplikasi terkait pembedahan juga mungkin terjadi, misalnya perdarahan dan infeksi. Pasien dengan riwayat tubektomi juga dilaporkan lebih sering mengalami kehamilan ektopik dan postablation tubal sterilization syndrome.[6-8]

Referensi

1. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. Female Sterilisation (Consent Advice No.3). 2016.
2. Roeckner JT, Sawangkum P, Sanchez-Ramos L, Duncan JR. Salpingectomy at the Time of Cesarean Delivery: A Systematic Review and Meta-analysis. Obstet Gynecol. 2020;135:550–7. doi:10.1097/AOG.0000000000003673
3. Mills K, Marchand G, Sainz K, et al. Salpingectomy vs tubal ligation for sterilization: a systematic review and meta-analysis. Am J Obstet Gynecol. 2020 Sep 14:S0002-9378(20)31068-1. doi:10.1016/j.ajog.2020.09.011
4. Daniels K, Daugherty J, Jones J, Mosher W. Current Contraceptive Use and Variation by Selected Characteristics Among Women Aged 15-44: United States, 2011-2013. Natl Health Stat Report. 2015 Nov 10;(86):1-14.
5. Kavanaugh ML, Jerman J. Contraceptive method use in the United States: trends and characteristics between 2008, 2012 and 2014. Contraception. 2018 Jan;97(1):14-21. doi:10.1016/j.contraception.2017.10.003
6. Moss C, Isley MM. Sterilization: A Review and Update. Obstet Gynecol Clin North Am. 2015 Dec;42(4):713-24. doi:10.1016/j.ogc.2015.07.003
7. Stuart GS, Ramesh SS. Interval Female Sterilization. Obstet Gynecol. 2018 Jan;131(1):117-124. doi:10.1097/AOG.0000000000002376
8. American College of Obstetricians and Gynecologists. ACOG Practice Bulletin No. 208 Summary: Benefits and Risks of Sterilization. Obstet Gynecol. 2019;133:592–4. doi:10.1097/AOG.0000000000003134

Indikasi Tubektomi

Artikel Terkait

  • Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Wanita Obesitas
    Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Wanita Obesitas
  • Metode Kontrasepsi Darurat
    Metode Kontrasepsi Darurat
  • Peresepan Morning After Pill Secara Aman
    Peresepan Morning After Pill Secara Aman
  • Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
08 April 2021
Bagaimana pertimbangan penentuan jenis tubektomi pada wanita yang ingin sterilisasi
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, apa saja pertimbangan yang diperlukan sebelum memutuskan jenis tubektomi yang akan dijalani pasien yang ingin sterilisasi? Apakah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.