Pendahuluan USG Sinus
USG sinus atau ultrasonografi sinus merupakan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis rhinosinusitis, selain itu juga dapat digunakan sebagai terapi ultrasound pada rhinosinusitis kronis. Pemeriksaan USG sinus bersifat noninvasif, sederhana, mudah, cepat, dan siap digunakan. Terapi ultrasound berguna sebagai fisioterapi yang bekerja sinergis bersama dengan terapi antibiotik.[1-3]
Hingga saat ini tidak ditemukan kontraindikasi USG sinus untuk pemeriksaan diagnostik sinusitis, karena tindakan bersifat noninvasif dan tidak memiliki risiko radiasi. USG sinus dapat menjadi pilihan bagi pasien anak-anak, wanita hamil, wanita usia produktif, serta pasien yang kurang kooperatif.
Namun USG sinus sebagai terapi memiliki beberapa kontraindikasi seperti pasien dengan pacemaker, pasien hamil, atau pasien kanker. Teknik USG sinus dilakukan sesuai kebutuhan, apakah sebagai alat diagnostik atau sebagai terapi. Selama pemeriksaan pasien dapat berbaring atau duduk tergantung dari kondisi pasien.[1,2,4]
USG sinus tergolong aman tetapi dapat terjadi komplikasi jika menggunakan gelombang frekuensi tinggi. Edukasi kepada pasien diberikan sebelum dilakukan tindakan sebagai bagian dari informed consent. Perlu dijelaskan mengenai tujuan dari tindakan, persiapan yang perlu dilakukan, prosedur, follow up yang akan dilakukan, dan komplikasi yang dapat terjadi.[2,3]