Pendahuluan Irigasi Nasal
Irigasi nasal adalah prosedur bilas hidung dan sinus untuk membersihkan mukus dan debris agar fungsi saluran napas menjadi lebih optimal. Prosedur ini umum dilakukan untuk infeksi saluran pernapasan atas, rhinosinusitis kronik, dan rhinitis alergi. Larutan yang sering digunakan adalah salin isotonik (0,9%) atau hipertonik (1,5–3%) dengan pH yang bervariasi antara 4,5–7.[1-3]
Indikasi utama irigasi nasal adalah kasus sinonasal kronik seperti rhinosinusitis kronik. Namun, beberapa bukti medis terbatas juga menyatakan bahwa prosedur ini dapat dilakukan untuk infeksi saluran pernapasan atas akut dan rhinitis alergi. Irigasi nasal diduga dapat membersihkan mukosa hidung dari agen infeksius, mediator inflamasi, dan iritan, meningkatkan fungsi mukosiliar, serta melembabkan saluran sinus.[1-5]
Teknik irigasi nasal diawali dengan menyiapkan larutan atau mencampur solusinya jika menggunakan pre-packaged salt. Umumnya, alat yang digunakan untuk irigasi nasal dapat berupa syringe (30 cc), spray, squirt bottle, atau neti pot yang harus disterilkan atau diganti setiap 2–3 minggu untuk menghindari kontaminasi dan infeksi.[1,4,6]
Secara umum, prosedur irigasi nasal jarang menimbulkan komplikasi. Iritasi mukosa nasal dan epistaxis adalah contoh komplikasi ringan yang mungkin terjadi, terutama pada penggunaan larutan irigasi dalam volume yang besar.[1,2]