Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Timpanoplasti general_alomedika 2021-07-02T16:50:54+07:00 2021-07-02T16:50:54+07:00
Timpanoplasti
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Timpanoplasti

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Timpanoplasti merupakan suatu prosedur pembedahan untuk rekonstruksi membran timpani yang mengalami perforasi, yang diikuti dengan atau tanpa rekonstruksi osikula (osikuloplasti). Timpanoplasti dilakukan dengan tujuan utama untuk mencegah reinfeksi dan mengembalikan fungsi pendengaran.[1,2]

Penyebab perforasi membran timpani umumnya adalah otitis media, trauma pada telinga baik secara langsung maupun tidak langsung (misalnya akibat tertusuk alat pembersih telinga, ledakan, menyelam pada kedalaman yang tidak aman, cedera kepala, dan lainnya).[1,3]

shutterstock_1835819884-min

Secara umum, terdapat tiga tipe perforasi membran timpani berdasarkan letaknya, yaitu:

  • Perforasi sentral (subtotal), letak perforasi di sentral dan pars tensa pada membran timpani, seluruh tepi perforasi masih mengandung sisa membran timpani
  • Perforasi marginal, sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan annulus atau sulkus timpanikum
  • Perforasi atik, letak perforasi di pars flaksida pada membran timpani[4,5]

Prosedur timpanoplasti dapat dilakukan dengan pendekatan post-auricular, endaural (melalui saluran telinga), dan transkanal. Setiap teknik memiliki kelebihan dan keterbatasan tersendiri. Graft membran timpani mungkin akan diperlukan setelahnya, dan biasanya diambil dari vena atau fasia jaringan dari cuping telinga. Sejumlah material lain termasuk bahan sintetis juga dapat digunakan untuk graft membran timpani.[1,2]

Timpanoplasti dapat diklasifikasikan menjadi 5 tipe berdasarkan klasifikasi Wullstein, yaitu:

  • Timpanoplasti tipe 1: hanya memperbaiki membran timpani dan tidak dijumpai abnormalitas pada telinga tengah. Proses ini disebut juga dengan miringoplasti
  • Timpanoplasti tipe 2: rekonstruksi membran timpani pada keadaan tanpa manubrium mallei maleus. Graft diletakkan pada prosesus longus dari inkus dan sisa maleus
  • Timpanoplasti tipe 3: rekonstruksi membran timpani dengan keadaan maleus dan inkus yang sudah tidak ada. Graft diletakkan pada stapes yang intak dan mobile

  • Timpanoplasti tipe 4: graft diletakkan di atas stapes footplate.
  • Timpanoplasti tipe 5: rekonstruksi melibatkan tapak stapes yang telah terfiksasi.[1,6]

Keberhasilan tindakan timpanoplasti akan sangat tergantung pada kontrol, eradikasi sekret, atau sisa jaringan granulasi telinga tengah. Untuk itu, dibutuhkan penilaian preoperatif yang memadai, pemahaman anatomi telinga yang baik, kontrol homeostasis intraoperatif yang baik, teknik operasi yang baik, dan penempatan graft secara hati-hati.[1,2]

Referensi

1. Brar S, Watters C, Winters R. Tympanoplasty. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK565863/
2. Relly BK, Meyers AD. Tympanoplasty. 2016. https://emedicine.medscape.com/article/2051819-overview
3. Sogebi OA, Oyewole EA, Mabifah TO. Traumatic tympanic membrane perforations: characteristics and factors affecting outcome. Ghana Med J. 2018;52(1):34-40.
4. Luers JC, Hüttenbrink KB. Surgical anatomy and pathology of the middle ear. J Anat. 2016;228(2):338-53
5. Naderpour M, Shahidi N, Hemmatjoo T. Comparison of Tympanoplasty Results in Dry and Wet Ears. Iran J Otorhinolaryngol. 2016;28(86):209-14.
6. Merkus P, Kemp P, Ziylan F, Yung M. Classifications of Mastoid and Middle Ear Surgery: A Scoping Review. J Int Adv Otol. 2018;14(2):227-232.

Indikasi Timpanoplasti

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
  • Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
    Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
Diskusi Terkait
dr. Reren Ramanda
02 Agustus 2021
Lama observasi membran timpani perforasi - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dokter Yunian, izin bertanya dokter, berapa lama ya dok observasi Otitis media akut dengan perforasi membran timpani dapat dilakukan watchul waiting...
Anonymous
03 Mei 2020
Pasien post tympanoplasty 2,5 tahun lalu dengan keluhan merasakan telinga berair
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alodokter,, ijin bertanya. Pasien post tympanoplasty kira kira 2,5tahun yang lalu,, sering merasakan telinga berair dan seperti bersuara bleg- bleg, tidak...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.