Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Ticagrelor general_alomedika 2021-05-06T12:02:09+07:00 2021-05-06T12:02:09+07:00
Ticagrelor
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Ticagrelor

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Penggunaan ticagrelor pada kehamilan tidak disarankan. Belum diketahui apakah ticagrelor diekskresikan di ASI, sehingga penggunaan pada ibu menyusui juga tidak disarankan.

Penggunaan pada Kehamilan

FDA memasukkan ticagrelor dalam kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[7]

TGA memasukkan ticagrelor dalam kategori B1. Artinya, obat ini telah dikonsumsi oleh sejumlah wanita hamil, juga wanita usia reproduktif, dan tidak menunjukkan peningkatan frekuensi malformasi, atau dampak buruk, baik langsung maupun tidak langsung pada fetus.[8]

Pada studi toksikologi reproduksi, tikus coba yang diberikan ticagrelor pada fase organogenesis dalam dosis 20-300 mg/kg/hari. 20 mg/kg/hari dianggap setara dengan 90 mg dua kali sehari pada manusia dengan berat badan 60 kg. Efek buruk pada janin ditemukan pada dosis 300 mg/kg/hari (16,5 kali dosis normal), mencakup osifikasi inkomplit dari sternebrae, dislokasi sendi pelvis, dan misaligned sternebrae.[7]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Tidak didapatkan data yang cukup mengenai keamanan penggunaan ticagrelor pada ibu menyusui. Secara umum, konsumsi ticagrelor pada ibu menyusui tidak disarankan. Pertimbangan terkait rasio manfaat dan risiko diperlukan sebelum memutuskan memberi ticagrelor pada ibu, menghentikan menyusui, atau tidak memberikan ticagrelor pada ibu.[7,8]

Referensi

7. FDA. Access Data. Ticagrelor. 2011. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/022433s020lbl.pdf
8. Therapeutic Goods Administration Australian Public Assessment Ticagrelor. 2011. https://www.tga.gov.au/sites/default/files/auspar-brilinta.pdf

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Ti...

Artikel Terkait

  • Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
    Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
  • Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
    Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
  • Interpretasi High-Sensitivity Troponin pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
    Interpretasi High-Sensitivity Troponin pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
  • Lipoprotein(a) Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Lipoprotein(a) Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular
  • Upaya Menurunkan Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular
    Upaya Menurunkan Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
04 Maret 2023
Pemberian antikoagulan, NSAID, dan allopurinol pada pasien pengobatan jantung disertai bengkak sendi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok saya mendapatkan pasien sedang pengobatan jantung salah satunya warfarin 2mg dan diberi juga nsaid dari rsnya. Keluhan saat ini. Pegal Bengkak sendi.Asam...
dr. Intan Fajriani
29 September 2022
Live Webinar Alomedika - Peningkatan Luaran Pasien Sindrom Koroner Kronis dengan Terapi Betablocker dan High Intensity Statin. Jumat, 30 September 2022. Pukul 14.00 - 16.00
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Peningkatan Luaran Pasien Sindrom Koroner Kronis dengan Terapi Betablocker dan High Intensity...
Anonymous
24 Agustus 2022
Pasien sindrom koroner akut, apakah perujukanya harus didampingi perawat atau dokter?
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dok, izin bertanya dan berdiskusi ya dok.Pasien dengan STEMI apakah perujukannya harus didampingi Perawat / Dokter ? Apakah ada kriteria khusus bila mana...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.