Etiologi Teratoma Testis
Etiologi teratoma testis sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Kelainan genetik dan kelainan kromosom diduga dapat menjadi penyebab. Teratoma prapubertas adalah suatu diploid yang sering kali memiliki ketidakseimbangan kromosom dan tidak memiliki pembentukan isokromosom (i(12p)). Sebaliknya, teratoma pada kelompok dewasa, yang sebagian besar merupakan tipe campuran, bersifat hipotriploid dan berhubungan dengan kelainan kromosom.
Perubahan genetik lain yang ditemukan pada sebagian besar tumor adalah hilangnya sebagian kromosom 13 (q31) dan bertambahnya kromosom 7 (q11), kromosom 8, dan kromosom X.[2]
Faktor Risiko
Faktor risiko teratoma testis adalah ras Kaukasian (perbandingan risiko 9:1 dengan ras Afrika-Amerika), gangguan spermatogenesis, riwayat tumor pada testis kontralateral, disgenesis testikular, orchitis, infeksi HIV, dan riwayat trauma groin.
Selain itu, pasien dengan riwayat undescended testis juga memiliki peningkatan risiko, yakni sebesar 10–40 kali lipat. Sekitar 10% teratoma testis berhubungan dengan riwayat undescended testis. Mikrolitiasis testikular juga dapat meningkatkan risiko teratoma testis, yakni hingga sebesar 8 kali lipat.
Riwayat germ cell tumor pada keluarga juga dinilai dapat menjadi faktor risiko. Risiko dilaporkan meningkat 4 kali lipat jika ayah menderita germ cell tumor dan meningkat 9 kali lipat jika saudara kandung menderita germ cell tumor.[3,4]