Patofisiologi Spine Curvature Disorder
Patofisiologi spine curvature disorder terjadi saat muncul faktor-faktor yang menyebabkan perubahan batas fisiologis keselarasan anatomi tulang belakang dari tiga bidang ruang, yaitu frontal, sagital, dan transversal. Faktor-faktor penyebab bisa bersifat kongenital, idiopatik, kelainan neuromuskular, developmental syndrome, dan tumor.[1,5,9]
Kolumna vertebra manusia memiliki batas kelengkungan fisiologis sesuai panjangnya, yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas dan kemampuan menyerap beban dari vertebra. Vertebra memiliki 4 jenis kelengkungan yang berkembang sejak lahir.
Berdasarkan perkembangannya, kelengkungan vertebra dibagi menjadi dua, yaitu kelengkungan primer dan sekunder. Yang termasuk dalam kelengkungan primer adalah kelengkungan toraks dan sacrococcygeal yang berkembang pada saat fetal position. Hal ini disebabkan oleh vertebra yang difleksikan ke arah anterior. Sedangkan kelengkungan sekunder berkembang pada saat anak mulai belajar duduk tegak dan berdiri, yaitu kelengkungan cervical dan lumbal. Terdapat klasifikasi dari spine curvature disorder berdasarkan bidang ruangnya.[7]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)