Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Biopsi Hepar general_alomedika 2020-06-16T15:52:43+07:00 2020-06-16T15:52:43+07:00
Biopsi Hepar
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Biopsi Hepar

Oleh :
dr. Bianda Dwida
Share To Social Media:

Biopsi hepar merupakan prosedur pengambilan sedikit jaringan hepar dalam rangka menentukan diagnosis, prognosis dan terapi untuk berbagai penyakit hepar. Beberapa penyakit yang bermanfaat untuk dilakukan biopsi hepar adalah penyakit Hepatitis B dan C, hepatitis autoimun (overlap syndrome), primary sclerosing cholangitis, primary biliary cirrhosis, nonalcoholic fatty liver, hemokromatosis, penyakit Wilson, gagal hati akut, pasca transplantasi, dan tumor.[1] Prosedur ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan seperti perkutan, transvena, laparoskopi ataupun plugged biopsy.[1–3]

Meski perkembangan teknik non invasif dalam penegakan diagnosis penyakit hepar sudah semakin maju, metode biopsi hepar masih menjadi pilihan utama. Metode ini relatif sederhana, cepat, relatif murah dan cukup aman, dengan komplikasi cukup jarang. Seringkali pada pemeriksaan histologi ditemukan kondisi hepar cukup parah, meski pada hasil tes fungsi hati tidak ditemukan kenaikan yang signifikan. Selain itu, metode noninvasif lain seperti fibroscan dan elastografi, kurang dapat membedakan kelainan hepar pada tahap awal. Prosedur biopsi hepar dapat dilakukan pada pelayanan rawat jalan. Prosedur ini aman dilakukan pada pasien anak maupun dewasa.[1,3–6]

Depositphotos_203704932_s-2019-min

Beberapa jenis biopsi hepar, yaitu:

  • Biopsi hepar perkutan: pada teknik perkutan, jarum dimasukkan ke dalam rongga perut melalui kulit perut bagian atas (transtorakal atau subcostalis). Teknik ini merupakan teknik yang paling umum digunakan dan sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Dalam melakukan prosedur ini, dapat digunakan alat pencitraan seperti ultrasonografi (USG) atau CT-Scan sebagai pemandu[2,4,7,8]
  • Biopsi hepar transvena (transjugularis atau transfemoralis): Pada teknik ini, jarum dimasukkan ke dalam vena jugularis atau vena femoralis. Lalu menuju hepar mengikuti rute pembuluh vena. Teknik ini dilakukan jika pasien memiliki kondisi medis yang menyulitkan prosedur utama, yaitu perkutan. Misal pada pasien dengan gangguan pembekuan darah atau asites.[2] Teknik transvena lebih rendah resikonya dibanding perkutan karena tidak ada prosedur melukai kapsula Glisson, selain itu meskipun terjadi perdarahan, maka darah akan tetap berada di pembuluh darah, dan tidak masuk ke rongga peritoneum. Terlebih, melalui teknik ini, pengukuran tekanan pembuluh darah hepatika juga dapat dilakukan, bila diperlukan. Pada anak-anak, biopsi transvena bukan merupakan pilihan utama, dikarenakan kesulitan teknis[2,3,9]
  • Biopsi hepar laparoskopi: Teknik laparoskopi biasanya oportunistik, yaitu ketika durante operasi, ditemukan kelainan makroskopis pada organ hepar. Melalui teknik ini, lebih banyak hasil yang diperoleh, yaitu dapat melihat tampilan makroskopis hepar, memungkinkan pengambilan jumlah spesimen yang lebih banyak dan representatif, serta kemudahan dalam mengawasi organ disekitarnya untuk mengantisipasi adanya perdarahan atau kebocoran[1,2]
  • Plugged biopsy: Modifikasi dari teknik perkutan, di mana pada rute masuknya jarum biopsi, disumbat menggunakan kolagen atau trombin. Teknik ini dipertimbangkan bila teknik transvena tidak dapat dilakukan, misal pada pasien anak-anak[2,3,8]

Biopsi hepar diindikasikan untuk:

  1. Menegakkan diagnosis pada hasil tes fungsi hati abnormal atau penyakit kuning yang tidak diketahui sebabnya (unknown jaundice)
  2. Mengetahui prognosis dari penyakit hepar
  3. Mengetahui penanganan terbaik pada suatu penyakit hepar
  4. Mengetahui efek pengobatan yang dilakukan misal pada transplantasi hepar[2,6]

Referensi

1. Tannapfel A, Dienes HP, Lohse AW. The Indications of Liver Biopsy. Deutsches Ärzteblatt International. 2012;109:477–83. https://doi.org/10.3238/arztebl.2012.0477.
2. Rockey DC, Caldwell SH, Goodman ZD, Nelson RC, Smith AD. Liver biopsy. Hepatology. 2009;49:1017–44. https://doi.org/10.1002/hep.22742.
3. Ovchinsky N, Moreira RK, Lefkowitch JH, Lavine JE. Liver biopsy in modern clinical practice: A pediatric point-of-view. Advances in Anatomic Pathology. 2012;19:250–62. https://doi.org/10.1097/PAP.0b013e31825c6a20.
4. Ingram K. Diagnostic Liver Biopsy: Background, Indications, Contraindications 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1819437-overview (accessed April 23, 2020).
5. Lim JK, Flamm SL, Singh S, Falck-Ytter YT, Gerson L, Hirano I, et al. American Gastroenterological Association Institute Guideline on the Role of Elastography in the Evaluation of Liver Fibrosis. Gastroenterology. 2017;152:1536–43. https://doi.org/10.1053/j.gastro.2017.03.017.
6. Boyd A, Cain O, Chauhan A, Webb GJ. Medical liver biopsy: Indications, procedure and histopathology. Frontline Gastroenterology. 2020;11:40–7. https://doi.org/10.1136/flgastro-2018-101139.
7. Arora G. Percutaneous Liver Biopsy: Background, Indications, Contraindications. 2019. n.d. https://emedicine.medscape.com/article/149684-overview (accessed June 10, 2020).
8. Grant A, Neuberger J. Guidelines on the use of liver biopsy in clinical practice. Gut. 1999;45:IV1. https://doi.org/10.1136/gut.45.2008.iv1.
9. Dohan A, Guerrache Y, Boudiaf M, Gavini J-P, Kaci R, Soyer P. Transjugular liver biopsy: Indications, technique and results. Diagnostic and Interventional Imaging. 2014;95:11–5. https://doi.org/10.1016/j.diii.2013.08.009.

Indikasi Biopsi Hepar

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan AFP sebagai Penanda Karsinoma Hepatoseluler
    Pemeriksaan AFP sebagai Penanda Karsinoma Hepatoseluler
Diskusi Terkait
dr. Riko Saputra
16 Desember 2018
konsul pasien dengan massa hepar
Oleh: dr. Riko Saputra
4 Balasan
Selamat malam dokter ijin bertanya, Pasien dengan keluhan mual, perut kembung sejak 1 minggu dan perut makin membesar, disertai adanya ascites, kemudian...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.