Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pemeriksaan Duh Vagina general_alomedika 2021-01-07T11:59:42+07:00 2021-01-07T11:59:42+07:00
Pemeriksaan Duh Vagina
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Pemeriksaan Duh Vagina

Oleh :
dr. Bianda Dwida
Share To Social Media:

Pemeriksaan duh vagina bertujuan untuk menentukan etiologi duh vagina dalam menentukan tatalaksana yang tepat. Etiologi duh vagina bisa terkait Infeksi Menular Seksual (IMS) maupun tidak.

Etiologi duh vagina tersering adalah fisiologis, vaginosis bakterial, trikomoniasis, dan kandidiasis. Selain itu  etiologi lainnya adalah servisitis, vaginitis aerobik, vaginitis atrofik, mucoid cervical ectopy, masalah psikoseksual, dan depresi.[1,2]

shutterstock_1661606842 (1)-min

Adanya duh vagina merupakan salah satu kondisi kesehatan yang paling sering terjadi pada wanita pada setiap fase kehidupannya. Namun, penegakan diagnosis penyebab duh vagina seringkali kurang akurat jika hanya mengandalkan anamnesis saja. Selain anamnesis yang cukup, pemeriksaan fisik dan penunjang yang sesuai diperlukan untuk menentukan etiologi duh vagina yang bermacam-macam. Anamnesis yang esensial meliputi perilaku dan praktek seksual, jenis kelamin pasangan, siklus haid, vaginal hygiene practice, dan riwayat swamedikasi.[1]

Pemeriksaan duh vagina dapat dilakukan melalui penentuan pH, tes KOH (Kalium Hidroksida), dan pemeriksaan mikroskopik sampel duh vagina. Pemeriksaan pH sekresi vagina dapat dilakukan menggunakan kertas pH spektrum sempit. Peningkatan pH di atas 4,5 seringkali ditemukan pada kondisi vaginosis bakterial dan trikomoniasis. Namun pemeriksaan pH kurang spesifik, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut di bawah mikroskop.[1]

Pemeriksaan mikroskopik dilakukan dengan menggunakan 2 buah sampel. Pada preparat kaca yang pertama, sampel  ditetesi 1-2 tetes larutan salin normal 0,9%. Pada preparat kaca yang kedua, sampel diteteskan larutan KOH 10%. Setelah itu, ditutupi dengan penutup kaca dan dilihat di bawah mikroskop dengan kekuatan rendah maupun tinggi.[1]

Spesimen dengan larutan salin dapat menunjukkan adanya trikomonad motil pada trikomoniasis atau sel klu (clue cell). Sel klu adalah sel epitel yang dikelilingi bakteri. Sel klu merupakan karakteristik dari vaginosis bakterial. Pada spesimen dengan KOH, dilakukan identifikasi hifa atau blastospora yang biasa ditemukan pada kandidiasis. Meski demikian, tidak ditemukannya temuan pada masing-masing spesimen tidak mengeksklusi diagnosis. Hal ini disebabkan rendahnya sensitivitas pemeriksaan mikroskopis, yaitu sekitar 50% dibanding dengan pemeriksaan NAAT ataupun kultur jamur. Adanya sel darah putih pada pemeriksaan mikroskopis tanpa ditemukannya trichomonas atau jamur, dapat menunjukkan adanya servisitis.[1]

Referensi

1. Prevention, Center of Diseases. Diseases Characterized by Vaginal Discharge. 2015. STD Treatment Guidelines:2019. https://www.cdc.gov/std/tg2015/vaginal-discharge.htm
2. Sherrard J, Donders G, White D, Jensen JS. European (IUSTI/WHO) guideline on the management of vaginal discharge. 2011. Int J STD AIDS 2011;22:421–9. https://doi.org/10.1258/ijsa.2011.011012.

Indikasi Pemeriksaan Duh Vagina

Artikel Terkait

  • Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
    Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
  • Pemeriksaan pada Infeksi Saluran Kemih Rekuren Wanita
    Pemeriksaan pada Infeksi Saluran Kemih Rekuren Wanita
  • Perbandingan Efikasi Antifungal Oral dan Intravaginal pada Kandidiasis Vulvovaginal Nonkomplikata
    Perbandingan Efikasi Antifungal Oral dan Intravaginal pada Kandidiasis Vulvovaginal Nonkomplikata
Diskusi Terkait
Anonymous
16 Agustus 2022
Vaginitis pada anak usia 4 tahun - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Bagaimana terapi vaginitis pada anak 4th. Keluhannya gatal d kemaluan , pem.fisik tampak kemerahan d area labia minora.
dr. Reynaldi Syarifu Rachman
22 Januari 2021
Edukasi Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual dalam Chat Bersama Dokter
Oleh: dr. Reynaldi Syarifu Rachman
5 Balasan
Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) cukup sering ditemui dalam Chat Bersama Dokter. Sifat konsultasi telemedis yang memberikan konfidensialitas yang tinggi...
dr.Ayesha Melissa Rahmania Siahaan
25 November 2020
Apakah ada obat untuk profilaksis penyakit menular seksual
Oleh: dr.Ayesha Melissa Rahmania Siahaan
2 Balasan
Alo Dr Fresa.. Pasien laki-laki kulit putih, usia 30an, datang ke klinik meminta profilaksis PMS setelah melakukan hubungan seksual semalam dengan orang yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.