Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Barium Enema X-ray general_alomedika 2022-01-19T15:36:23+07:00 2022-01-19T15:36:23+07:00
Barium Enema X-ray
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Barium Enema X-ray

Oleh :
dr. Bianda Dwida
Share To Social Media:

Barium enema X-ray adalah pemeriksaan radiografis menggunakan kontras tunggal maupun ganda untuk mengevaluasi kolon, misalnya pada penyakit divertikular, fistula kolon, kanker kolorektal, dan kegagalan kolonoskopi. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memvisualisasikan kolon dengan berbagai sudut pandang dan dengan dosis radiasi seminimal mungkin.[1]

Barium enema diindikasikan untuk memeriksa karakteristik struktural dan fungsional saluran cerna bawah, seperti penegakkan diagnosis nyeri perut, perubahan kebiasaan usus (bowel habit), dan penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya. Pemeriksaan ini juga dapat mengevaluasi penyebab perdarahan saluran cerna derajat rendah, seperti kanker kolorektal, divertikulitis, dan inflammatory bowel disease.[2-4]

shutterstock_1410677693-min

Prosedur barium enema X-ray bersifat noninvasif dan relatif cepat dikerjakan karena hanya membutuhkan alat radiografi dan media kontras. Selain itu, pemeriksaan ini memiliki biaya yang relatif terjangkau, tidak butuh pembiusan, dan mudah ditemukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Namun, barium enema X-ray mulai jarang dilakukan seiring dengan semakin majunya teknologi pencitraan seperti CT scan dan MRI.[2,5]

Barium enema dapat dilakukan dengan teknik kontras tunggal atau ganda. Barium enema kontras tunggal hanya membutuhkan barium saja tetapi barium enema kontras ganda membutuhkan pemberian udara atau karbon dioksida (CO2). Keduanya mempunyai kemampuan untuk menampilkan kelainan intramural dan ekstrinsik pada kolon yang mungkin sulit terlihat dengan kolonoskopi.[2,3,5-7]

Barium enema adalah prosedur yang relatif aman. Komplikasi barium enema jarang terjadi tetapi dapat berupa perforasi kolorektal, impaksi barium atau obstruksi usus, intravasasi barium, reaksi alergi, dan barium peritonitis.[3,4,8-10]

 

Referensi

1. American College of Radiology. ACR Practice Parameter for The Performance of Fluoroscopic Contrast Enema Examination in Adults. 2018. https://www.acr.org/-/media/ACR/Files/Practice-Parameters/FluoroConEnema.pdf
2. Levine MS, Rubesin SE, Laufer I. Barium Studies in Modern Radiology: Do They Have a Role?. Radiology. 2009;250:18–22. https://doi.org/10.1148/radiol.2501080806.
3. Tidy C. Barium Enema Examination. Patient. 2014. https://patient.info/doctor/barium-enema-examination
4. Johns Hopkins Medicine. Barium Enema. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/barium-enema
5. Canon CL. Is There Still a Role for Double-Contrast Barium Enema Examination?. Clin Gastroenterol Hepatol. 2008;6:389–92. https://doi.org/10.1016/j.cgh.2007.12.051.
6. Niknejad MT, Morgan MA, et al. Single contrast barium enema. Radiopaedia.org. https://radiopaedia.org/articles/single-contrast-barium-enema
7. Gore RM, Levine MS. Textbook of Gastrointestinal Radiology. 4th Edition. Elsevier Health Sciences; 2014.
8. Duarte J de OM, Pereira PMLP, Sobral ASG, et al. Rectal perforation after barium enema: A case report. Clin Case Rep. 2019;7:2565–7. https://doi.org/10.1002/ccr3.2563.
9. Loo GH, Marzuki F, Henry F. Rare and lethal complication of barium enema intravasation. BJR Case Rep. 2018;4. https://doi.org/10.1259/bjrcr.20180017.
10. Bagus BI, Wahyu RS, Bagus MI. Diffuse Barium Associated Peritonitis as a Complication of Barium Enema Examination. Asian Journal of Case Reports in Surgery. 2019;2(1):1-4.

Indikasi Barium Enema X-ray

Artikel Terkait

  • Penggunaan Aspirin untuk Prevensi Kanker
    Penggunaan Aspirin untuk Prevensi Kanker
  • Diet dan Risiko Kanker Kolorektal – Telaah Jurnal
    Diet dan Risiko Kanker Kolorektal – Telaah Jurnal
  • Manfaat Persiapan Usus Kombinasi Sebelum Operasi Kolorektal
    Manfaat Persiapan Usus Kombinasi Sebelum Operasi Kolorektal
  • Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
    Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
  • Skrining Kanker Kolorektal: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Kanker Kolorektal: Kapan dan Bagaimana?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ciho Olfriani
10 Februari 2021
Asupan oral dini vs penundaan diet pascabedah kolorektal - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr.Ciho Olfriani
4 Balasan
ALO, dr. Sonny!Izin bertanya, Dok. Dalam praktik sehari-hari, klinisi masih sering bertumpu pada kembalinya bising usus sebagai acuan pemberian makan...
dr.Nikko Vanda Limantara
16 Agustus 2020
Info Webinar - Translating Evidence Into Clinical Practice in Metastatic Colorectal Cancer Management
Oleh: dr.Nikko Vanda Limantara
11 Balasan
Alo Docs!Izin menginfokan webinar terkaitTranslating Evidence Into Clinical Practice in Metastatic Colorectal Cancer Management
dr. Alfonsus Mario Eri Surya Djaya
21 April 2019
Temuan benjolan pada usus saat sectio caesarea
Oleh: dr. Alfonsus Mario Eri Surya Djaya
5 Balasan
Selamat malam sejawat,Ijin bertanyaAda user yang mengatakan bahwa saat setelah selesai melakukan operasi sesar,dokter kandungan mengatakan ada banyak bentol...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.