Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2023-01-27T14:34:19+07:00 2023-01-27T14:34:19+07:00
Epinefrin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Epinefrin

Oleh :
dr. Junita br Tarigan
Share To Social Media:

Epinefrin atau adrenalin adalah katekolamin endogen dari kelenjar adrenal, yang dalam bentuk obat sering digunakan untuk menangani anafilaksis, bradikardi, cardiac arrest, hipotensi akibat syok sepsis, dan untuk menginduksi serta menjaga midriasis selama operasi okular.[1,2]

Efek terapi epinefrin bekerja dengan menstimulasi saraf simpatis melalui reseptor alfa dan beta adrenergik, sehingga meningkatkan vasokontriksi, kontraktilitas otot jantung, cardiac output, denyut nadi, dan tekanan darah. Obat ini juga dapat menimbulkan relaksasi otot polos bronkus, otot polos usus, dan vesika urinaria. Epinefrin sering juga ditambahkan pada anestesi lokal untuk memperpanjang durasi anestesi lokal.[1,2]

Epinefrin umumnya diadministrasikan secara parenteral atau intraokular. Efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan obat ini adalah pandangan mata kabur, angina, palpitasi, kebingungan, sakit kepala, pusing, mual, muntah, dyspnea, dan gelisah.[1,2]

Formulasi kimia: C9H13NO3

Sinonim: Adrenalin

Tabel 1. Deskripsi Singkat Epinefrin

Perihal Deskripsi
Kelas Antialergi dan obat untuk anafilaksis
Subkelas Obat untuk anafilaksis
Akses Resep
Wanita hamil

Kategori FDA: C[3]

Kategori TGA: A[4]

Wanita menyusui Data mengenai ekskresi di ASI masih inkonklusif. Penggunaan dosis tinggi secara intravena diperkirakan dapat mengurangi level prolaktin serum dan mengurangi produksi ASI[1,5]
Anak-anak Dapat digunakan dengan dosis yang disesuaikan[3,6]
Infant Dapat digunakan dengan dosis yang disesuaikan[3,6]
FDA

Approved[3]

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. MIMS. Epinephrine. 2023. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/epinephrine?mtype=generic
2. Medscape. Epinephrine (Rx). 2023. http://reference.medscape.com/drug/epipen-jr-epinephrine-342437
3. U.S. Food and Drug Administration. Epinephrine Injection USP. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/205029s004lbl.pdf
4. Australian Government Department of Health. Prescribing medicines in pregnancy database. 2020. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
5. Drugs.com. Epinephrine Pregnancy and Breastfeeding Warnings. Aug 2021. https://www.drugs.com/pregnancy/epinephrine.html
6. Drugs.com. Epinephrine. 2023. https://www.drugs.com/monograph/epinephrine.html

Farmakologi Epinefrin

Artikel Terkait

  • Pemberian Epinefrin yang Tepat untuk Kasus Anafilaksis
    Pemberian Epinefrin yang Tepat untuk Kasus Anafilaksis
  • Reaksi Alergi dan Anafilaksis terkait Vaksin COVID-19
    Reaksi Alergi dan Anafilaksis terkait Vaksin COVID-19
  • Antibiotic Skin Test Bukan Prediktor yang Tepat untuk Reaksi Alergi
    Antibiotic Skin Test Bukan Prediktor yang Tepat untuk Reaksi Alergi
Diskusi Terkait
dr.Eltika Utari
15 hari yang lalu
Apakah pasien hipertensi yang disengat lebah boleh diinjeksi dexamethasone?
Oleh: dr.Eltika Utari
2 Balasan
Alo dokter, saya ada psien sengatan lebah di kaki 30 mnt yg lalu ,skrg mengeluh nyeri ditumit,bengkak dan merah hingga pergelangan kaki,nyeri menjalar ke...
Anonymous
04 Oktober 2022
Pasien wanita usia 27 tahun dengan edema pada digiti 1 manus dextra setelah tertusuk suntikan vaksin ayam
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusiSaya mendapatkan pasien usia 27th bekerja di pabrik ayam. Datang dengan keluhan edema pada digiti 1 manus dextra setelah tertusuk...
Anonymous
23 April 2022
Anafilaksis syok apakah dapat diberikan dengan Lidocain + epinephrine
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter jika ada pasien dengan syok anafilaksis tidak ada larutan epinefrin 1:1000, faskes lain jauh, obat yang mengandung epinefrin hanya apakah obat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.