Farmakologi Faktor X
Farmakologi faktor X adalah meningkatkan sementara kadar faktor X dalam plasma pada penderita gangguan pembekuan darah akibat defisiensi faktor X. Penyakit ini bersifat herediter dan langka.[1,3,6,7]
Farmakodinamik
Faktor X merupakan suatu bentuk protein proenzim yang disintesis di hepar. Faktor X diaktifkan melalui jalur intrinsik oleh faktor IXa, serta jalur ekstrinsik oleh faktor VIIa. Faktor X memiliki struktur dua rantai glycoprotein yang memiliki berat sekitar 59 kDa (kilodaltons). Jika dilihat dari komposisinya, faktor X terdiri dari rantai yang mengandung asam glutamat, dua faktor pertumbuhan epidermal (epidermal growth factor), dan rantai yang mengandung serine protease.[1,6,10]
Faktor X yang telah teraktivasi (faktor Xa) memiliki peran vital sebagai langkah awal pada jalur koagulasi. Faktor Xa akan mengaktifkan protrombin menjadi trombin. Aktivasi protrombin tersebut dengan cara berikatan dengan faktor Va, ion kalsium, dan fosfolipid sehingga membentuk prothrombinase complex.[3,6,7,10]
Faktor X diberikan pada penderita gangguan pembekuan darah, sehingga menurunkan aPTT (Activated Partial Thromboplastin Time) dan PT (Parameter prothrombin Time.[3,6,7,10]
Farmakokinetik
Aspek farmakokinetik obat faktor X mencakup absorpsi, distribusi dan eliminasi. Sedangkan untuk mekanisme metabolisme faktor X hingga saat ini belum diketahui.
Absorpsi
Pemberian Intravena (IV) dengan dosis 25 IU/kgBB akan mendapatkan konsentrasi puncak plasma sebesar 17,2 IU/mL, setelah pemberian 0,5 jam. Sedangkan waktu paruh faktor X dengan pemberian dosis tunggal intravena 25 IU/kgBB dicapai setelah 30 jam pemberian, yaitu sebesar 22,8 IU/mL. [1,6,7,10 ]
Distribusi
Pada pemberian dosis tunggal IV sebesar 25 IU/kgBB, didapatkan rata -rata volume distribusi sebesar 56,3 (24,0) mL/kgBB.[1,6,7,10]
Metabolisme
Kurangnya informasi hingga saat ini mengakibatkan mekanisme metabolisme obat ini belum dapat diketahui secara pasti.[1,6,7,10]
Eliminasi
Faktor X dieliminasi secara lambat melalui hepar.[1,6,7,10]