Edukasi dan Promosi Kesehatan Kanker Payudara
Skrining kanker payudara merupakan aspek promosi kesehatan utama untuk mencegah kanker payudara. Dokter harus melakukan edukasi mengenai cara memeriksa payudara sendiri sebagai aspek utama dari skrining kanker payudara yang dapat dilakukan sendiri oleh pasien.
Skrining Kanker Payudara
Metode utama pemeriksaan skrining kanker payudara dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), pemeriksaan payudara klinis (SADANIS), serta mammografi.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Dokter harus mengedukasi wanita mengenai cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri dan untuk melakukannya secara rutin sejak usia pubertas.
Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS)
Pemeriksaan payudara klinis harus dilakukan pada wanita asimtomatik dengan frekuensi sebagai berikut:
- 20-39 tahun: minimal 3 tahun sekali
- 40-69 tahun: setiap tahun
Mammografi
Frekuensi skrining menggunakan mammografi ditentukan oleh usia dan status risiko:
- <40 tahun: pada wanita risiko tinggi, direkomendasikan untuk mammografi pada usia sedini 25 tahun
- 40-49 tahun dengan risiko tinggi: 2 tahun sekali
- 40-49 tahun tanpa risiko tinggi: sekali pada rentang usia umur ini atau menunggu hingga mencapai umur 50 tahun dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya
- >50 tahun dengan risiko tinggi: setiap tahun
- >50 tahun tanpa risiko tinggi: setiap 2 tahun[20]