Epidemiologi Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Epidemiologi ARDS di Indonesia sebesar 10,4% dari total pasien ICU. Di Indonesia, data di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mendapatkan 101 pasien ARDS dalam 10 bulan.
Global
Data epidemiologi Sindrom Distres Pernapasan Akut/Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) pada tahun 2016 dari 50 negara menunjukkan bahwa prevalensi ARDS sebesar 10,4% dari total pasien rawat di unit perawatan intensif (intensive care unit/ICU).[2] ARDS dapat terjadi pada seluruh usia, tetapi lebih sering terjadi pada pasien dewasa dan wanita. Di Amerika Serikat, insidensi ARDS pada pasien pediatrik tercatat sebanyak 9.5 kasus per 100,000 populasi per tahun, 16 kasus per 100.000 populasi per tahun pada usia 15-19 tahun dan 306 kasus per 100.000 populasi per tahun pada usia 75-84 tahun. [5,11] Kasus ARDS juga semakin meningkat, di Taiwan, terdapat kenaikan kasus ARDS sebanyak 50% dari tahun 1997 hingga 2011. [10]
Indonesia
Epidemiologi ARDS di Indonesia tidak tercatat dengan jelas. Salah satu penelitian di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mendapatkan bahwa dalam periode 10 bulan (Oktober 2015 – Agustus 2016) terdapat 101 pasien yang didiagnosis dengan ARDS.[13]
Mortalitas
ARDS merupakan satu dari 20 penyakit utama penyebab kematian, selain kanker paru. Angka mortalitas akibat ARDS adalah 35%-46% tergantung derajat keparahan gejala ARDS.[3,10] Mortalitas akibat ARDS semakin meningkat seiring usia, dengan angka mortalitas 24% pada usia 15-19 dan 60% pada usia di atas 80 tahun.[5,10]