Pengawasan Klinis Piperacillin
Pengawasan klinis pada penggunaan piperacillin adalah pengawasan respon klinis, baik respon dari gejala yang dialami maupun perbaikan indikator laboratorium.
Selain menilai respon klinis, beberapa indikator laboratorium berikut juga perlu diperiksa:
- Darah perifer lengkap dengan hitung jenis : Untuk menilai adanya anemia, trombositopenia, trombositosis, eosinofilia, leukopenia, dan neutropenia. Leukopeni dan neutropeni bersifat reversibel dan biasanya terjadi pada pasien yang menggunakan piperacillin lebih dari 21 hari.
- Fungsi koagulasi (pemeriksaan Coomb, waktu pembekuan, agregrasi platelet, waktu protrombin, dan wkatu parsial protrombin) : Untuk mengetahui dan mengevaluasi risiko perdarahan, terutama pasien dengan gangguan ginjal.
- Elektrolit : Untuk menilai peningkatan atau penurunan natrium, kalium, dan kalsium.
- Fungsi ginjal (kreatinin serum dan urea nitrogen darah) : Beberapa efek samping akan meningkat pada pasien dengan gangguan ginjal. Untuk itu, sebelum memberikan piperacillin fungsi ginjal sebaiknya diperiksa.
- Fungsi hepar (SGOT, SGPT, bilirubin) : Pada beberapa pasien, pemberian piperacillin dapat menimbulkan gangguan pada hepar. Untuk tu pemantauan fungsi hepar direkomendasikan. [4,10,11]